Tantangan Maritim bagi Negara ASEAN Tanpa Laut menjadi isu yang semakin relevan dalam dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Sebagai negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola sumber daya maritim tanpa memiliki wilayah laut yang luas.
Menurut Dr. Ristian Atriandi Supriyanto, peneliti di Rajaratnam School of International Studies, Singapura, “Negara-negara ASEAN Tanpa Laut menghadapi tantangan besar dalam memanfaatkan potensi maritim mereka tanpa memiliki wilayah laut yang luas. Mereka perlu bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.”
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN Tanpa Laut adalah dalam hal keamanan maritim. Meskipun tidak memiliki wilayah laut yang luas, negara-negara ini masih rentan terhadap ancaman keamanan di laut seperti perdagangan ilegal, perompakan, dan penyelundupan narkoba. Menurut Admiral Datuk Mohd Reza bin Mohd Sany, Ketua Angkatan Laut Malaysia, “Kerja sama regional sangat penting dalam mengatasi tantangan keamanan maritim di kawasan ASEAN. Negara-negara ASEAN Tanpa Laut perlu bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan maritim.”
Selain itu, masalah ketidakpastian hukum laut juga menjadi tantangan bagi negara-negara ASEAN Tanpa Laut. Karena tidak memiliki wilayah laut yang luas, negara-negara ini seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan batas-batas maritim mereka. Hal ini dapat berdampak pada klaim terhadap sumber daya alam di laut seperti minyak dan gas bumi. Menurut Prof. Dr. Hasjim Djalal, pakar hukum laut dari Universitas Indonesia, “Negara-negara ASEAN Tanpa Laut perlu meningkatkan kerja sama dalam menyelesaikan masalah ketidakpastian hukum laut di kawasan Asia Tenggara. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.”
Dengan adanya tantangan maritim yang kompleks, negara-negara ASEAN Tanpa Laut diharapkan dapat terus meningkatkan kerja sama regional dan memperkuat kapasitas maritim mereka. Dengan demikian, mereka dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memanfaatkan potensi maritim mereka secara optimal untuk kemakmuran bersama di kawasan Asia Tenggara.