Pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara selama dekade terakhir ini telah menarik perhatian dunia. Bukan hanya sebagai kawasan yang memiliki potensi ekonomi yang besar, tetapi juga sebagai pasar yang menjanjikan bagi investasi dan perdagangan internasional. Namun, di balik peluang yang ada, tentu ada tantangan yang perlu dihadapi.
Menurut Prof. Dr. Chatib Basri, ekonom senior Indonesia, pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti stabilitas politik, infrastruktur, dan kebijakan ekonomi yang diterapkan. “Pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang memberikan peluang besar bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk berkembang lebih jauh. Namun, tantangan seperti ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan politik juga perlu menjadi perhatian serius,” ujar Prof. Chatib.
Salah satu contoh negara di Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah Vietnam. Menurut data Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,8% pada tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang pro-aktif dalam mengundang investasi asing dan meningkatkan daya saing industri lokal. Meskipun demikian, Vietnam juga dihadapkan pada tantangan seperti masalah ketidaksetaraan pendapatan dan dampak lingkungan akibat industrialisasi yang cepat.
Di sisi lain, Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mencapai 2,07%. Namun, tantangan seperti korupsi, birokrasi yang rumit, dan infrastruktur yang masih kurang memadai menjadi hambatan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Dalam menghadapi peluang dan tantangan dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara, kolaborasi antar negara di kawasan ini dianggap sangat penting. Menurut Dr. Mari Elka Pangestu, Mantan Menteri Perdagangan Indonesia, kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi antar negara-negara Asia Tenggara dapat meningkatkan daya saing kawasan ini di pasar global. “Kita perlu saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan di Asia Tenggara,” ujarnya.
Dengan memahami peluang dan tantangan yang ada, negara-negara Asia Tenggara diharapkan dapat terus melakukan reformasi ekonomi dan meningkatkan kerja sama regional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kofi Annan, “Ketika masyarakat bekerja sama, kesuksesan akan lebih mudah dicapai.”