Kekuatan ekonomi negara ASEAN tanpa akses laut telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam upaya memahami dinamika ekonomi regional. Sebagai sebuah kawasan yang terdiri dari 10 negara, ASEAN memiliki potensi ekonomi yang besar namun beberapa negara di dalamnya tidak memiliki akses langsung ke laut.
Salah satu negara ASEAN yang tidak memiliki akses laut adalah Laos. Menurut Dr. Thitinan Pongsudhirak, seorang pakar politik dari Chulalongkorn University, Laos merupakan negara yang terisolasi secara geografis dan memiliki keterbatasan dalam mengakses pasar internasional melalui jalur laut. Hal ini tentu mempengaruhi daya saing ekonomi negara tersebut.
Pada saat yang sama, negara ASEAN lainnya seperti Kamboja juga menghadapi tantangan serupa. Menurut Le Hong Hiep, seorang peneliti dari ISEAS-Yusof Ishak Institute, Kamboja harus bergantung pada negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand untuk mengakses jalur laut internasional. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Meskipun demikian, ada juga negara ASEAN yang mampu mengoptimalkan kekuatan ekonominya meskipun tidak memiliki akses laut. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Jayant Menon, seorang ahli ekonomi dari Asian Development Bank, negara-negara seperti Laos dan Kamboja dapat memanfaatkan infrastruktur dan kerjasama regional dalam meningkatkan konektivitas dan akses pasar.
Dengan demikian, kekuatan ekonomi negara ASEAN tanpa akses laut masih memiliki potensi untuk terus berkembang. Melalui kerjasama regional dan strategi yang tepat, negara-negara tersebut dapat tetap bersaing dalam pasar global. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Thitinan Pongsudhirak, “Keterbatasan akses laut bukanlah akhir dari segalanya, namun menjadi tantangan yang dapat diatasi melalui inovasi dan kerjasama.”