Kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara memang menjadi salah satu kekayaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat pribumi Asia Tenggara merupakan salah satu faktor penting yang memperkaya bangsa-bangsa di wilayah tersebut.
Menurut Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan Indonesia, keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara memiliki nilai yang sangat tinggi. Dalam bukunya yang berjudul “Kebudayaan Nusantara: Sejarah, Keragaman, dan Harmoni”, beliau menyatakan bahwa keberagaman budaya merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan.
Salah satu contoh keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara dapat dilihat dari beragam seni tradisional yang dimiliki oleh setiap negara di wilayah tersebut. Mulai dari tarian tradisional, musik tradisional, hingga kerajinan tangan, semua itu merupakan bagian dari kekayaan budaya yang harus diapresiasi.
Dalam buku “Masyarakat Pribumi Asia Tenggara: Warisan Budaya dan Perubahan Sosial” karya Prof. Dr. Koentjaraningrat, seorang antropolog Indonesia terkemuka, disebutkan bahwa keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara merupakan cerminan dari kehidupan sosial dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Namun, sayangnya, dengan adanya globalisasi dan modernisasi, keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara mulai tergerus. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli budaya dan pemangku kebijakan untuk menjaga keberagaman budaya tersebut agar tetap memperkaya dan memperkuat identitas bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Taufik Abdullah, seorang sejarawan Indonesia, “Keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara adalah harta yang tak ternilai. Kita harus bersatu untuk menjaga dan melestarikannya agar tetap menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.”
Dengan demikian, keberagaman budaya masyarakat pribumi Asia Tenggara memang merupakan kekayaan yang memperkaya. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang semakin cepat.