Globalisasi telah memberikan pengaruh yang signifikan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Implikasi dari fenomena ini terhadap masyarakat sangatlah kompleks dan beragam. Dalam hal ini, para ahli telah memberikan pandangan yang berbeda tentang dampak globalisasi di wilayah Asia Tenggara.
Menurut Profesor Djamaludin Malik, seorang pakar hubungan internasional, globalisasi telah membawa efek positif dan negatif bagi masyarakat Asia Tenggara. Di satu sisi, globalisasi telah membuka peluang ekonomi yang luas bagi negara-negara di wilayah ini. Namun, di sisi lain, globalisasi juga telah membawa tantangan baru seperti peningkatan disparitas ekonomi dan sosial.
Dalam konteks ini, pengaruh globalisasi terhadap budaya masyarakat Asia Tenggara juga tidak bisa diabaikan. Menurut Dr. Lily Kong, seorang ahli antropologi budaya, globalisasi telah mempengaruhi cara hidup dan nilai-nilai tradisional masyarakat di wilayah ini. “Proses globalisasi telah membawa masuknya budaya populer dari Barat yang dapat menggeser budaya lokal di Asia Tenggara,” katanya.
Tak hanya itu, pengaruh globalisasi juga terasa dalam bidang teknologi dan komunikasi. Menurut Dr. Rofiqul Umam, seorang pakar teknologi informasi, globalisasi telah mempercepat perkembangan teknologi di Asia Tenggara. “Namun, hal ini juga membawa dampak negatif seperti peningkatan masalah privasi dan keamanan data,” ujarnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh globalisasi di negara-negara Asia Tenggara memiliki implikasi yang kompleks terhadap masyarakat. Penting bagi pemerintah dan masyarakat di wilayah ini untuk dapat mengelola dampak globalisasi dengan bijak agar dapat meminimalkan dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaatnya.